Pengertian Tumbuhan paku Pteridophyta Klasifikasi Tumbuhan PakuCiri Ciri TUMBUHAN PAKU Habitat Tumbuhan Paku MANFAAT TUMBUHAN PAKUPosting terkait Pengertian Tumbuhan paku Pteridophyta – Tumbuhan paku Pteridophyta adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya memiliki akar, batang, dan daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Pteridophyta berasal dari kata pteron sayap bulu, dan phiton tumbuhan. Sehingga Pteridophyta merupakan tumbuhan paku yang tergolong dalam tumbuhan kormus berspora, dimana tumbuhan ini menghasilkan spora dan memiliki susunan daun yang umumnya membentuk bangun sayap pada pucuk tumbuhan terdapat bulu-bulu. Tumbuhan paku sering disebut juga dengan kormofita berspora karena berkaitan dengan adanya akar, batang, daun sejati, serta bereproduksi aseksual dengan spora. Tumbuhan paku juga disebut sebagai tumbuhan berpembuluh Tracheophyta karena memiliki pembuluh pengangkut. Setelah sebelumnya menjelaskan ciri ciri serta morfologi tumbuhan paku, sekarang sudah mengerti bukan tumbuhan paku itu tumbuhan yang seperti apa?? nah selanjutnya kita akan membahas klasifikasinnya. Klasifikasi paku dibagi menjadi empat divisi, yaitu Psilotophyta, Lycophyta, Sphenophyta, dan Pterophyta. Berikut ini akan kita bahas secara ringkas ke empat divisi tersebut. a. Klasifikasi Berdasarkan Spora Ditinjau dari macam spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi tiga golongan seperti berikut ini. Paku Homospora isospora Menghasilkan satu jenis spora, misalnya Lycopodium paku kawat. Spora dari paku ini dikenal sebagai Lycopodium powder’ yang dapat meledak di udara apabila terkumpul dalam jumlah cukup banyak dan pada jaman dulu digunakan sebagai lampu kilat untuk pemotretan. Paku Heterospora Menghasilkan dua jenis spora yanhg berlainan; yaitu mikrospora berkelamin jantan dan makrospora mega spora berkelamin betina, misalnya Marsilea semanggi, Selaginella paku rane. Paku Peralihan Paku ini merupakan peralihan antara homospora dengan heterospora, yaitu paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelaminnya, satu berjenis kelamin jantan dan lainnya berjenis kelamin betina, misalnya Equisetum debile paku ekor kuda. Berdasarkan Ciri Tubuh Klasifikasi tumbuhan paku Dibagi menjadi 4 subdivisi, yaitu Psilopsida, Lycophyta, Sphenophyta dan Pterophyta. Paku Purba Psilopsida Tumbuhan paku purba yang masih hidup saat ini diperkirakan hanya tinggal 10 spesies sampai 13 spesies dari dua genus. Paku purba hidup di daerah tropis dan subtropis. Sporofit paku purba ada yang tidak memiliki akar sejati dan tidak memiliki daun sejati. Paku purba yang memilki daun pada umumnya berukuran kecil mikrofil dan berbentuk sisik. Batang paku purba bercabang dikotomi dengan tinggi mencapai 30 cm hingga 1 m. Paku purba juga tidak memiliki pembuluh pengangkut. Batang paku purba mengandung klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis. Cabang batang mengandung mikrofil dan sekumpulan sporangium yang terdapat di sepanjang cabang batang. Sporofil paku purba menghasilkan satu jenis spora homospora. Gametofitnya tidak memiliki klorofil dan mengandung anteridium dan arkegonium. Gametofit paku purba bersimbiosis dengan jamur untuk memperoleh nutrisi. Contoh tumbuhan paku purba yaitu paku purba tidak berdaun Rhynia dan paku purba berdaun kecil Psilotum. Paku Kawat Lycopsida Paku kawat mencakup spesies tumbuhan paku, terutama dari genus Lycopodium dan Selaginella. Paku kawat banyak tumbuh di hutan-hutan daerah tropis dan subtropis. Paku kawat menempel di pohon atau hidup bebas di tanah. Anggota paku kawat memiliki akar, batang, dan daun sejati. Daun tumbuhan paku kawat berukuran kecil dan tersusun rapat. Sporangium terdapat pada sporofil yang tersusun membentuk strobilus pada ujung batang. Strobilus berbentuk kerucut seperti konus pada pinus. Oleh karena itu paku kawat disebut juga pinus tanah. Pada paku rane Selaginella sp sporangium terdiri dari dua jenis, yaitu mikrosporangium dan megasporangium. Mikrosporangium terdapat pada mikrosporofil daun yang mengandung mikrosporangium. Mikrosporangium menghasilkan mikrospora yang akan tumbuh menjadi gametofit jantan. Megasporangium terdapat pada megasporofil daun yang mengandung megasporangium. Megasporangium menghasilkan megaspora yang akan tumbuh menjadi gametofit betina. Gametofit paku kawat berukuran kecil dan tidak berklorofil. Gametofit memperoleh makanan dari jamur yang bersimbiosis dengannnya. Gemetofit paku kawat ada yang uniseksual, yaitu mengandung anteridium saja atau arkegonium saja. Gametofit paku kawat juga ada yang biseksual, yaitu mengandung anteridium dan arkegonium. Gametofit uniseksual terdapat pada Selaginella. Selaginella merupakan tumbuhan paku heterospora sedangkan gametofit biseksual terdapat pada Lycopodium. 3. Paku Ekor Kuda Sphenopsida Paku ekor kuda saat ini hanya tinggal sekitar 25 spesies dari satu genus, yaitu Equisetum. Equisetum terutama hidup pada habitat lembab di daerah subtropis. Equisetum yang tertinggi hanya mencapai 4,5 m sedangkan rata-rata tinggi Equisetum kurang dari 1 m. Equisetum memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batangnya beruas dan pada setiap ruasnya dikelilingi daun kecil seperti sisik. Equisetum disebut paku ekor kuda karena bentuk batangnya seperti ekor kuda. Batangnya yang keras disebabkan dinding selnya mengandung silika. Sporangium terdapat pada strobilus. Sporangium menghasilkan satu jenis spora, sehingga Equisetum digolongkan pada tumbuhan paku peralihan. Gametofit Equisetum hanya berukuran beberapa milimeter tetapi dapat melakukan fotosintesis. Gametofitnya mengandung anteridium dan arkegonium sehingga merupakan gametofit biseksual. 4. Paku Sejati Pteropsida Paku sejati mencakup jenis tumbuhan paku yang paling sering kita lihat. Tempat tumbuh paku sejati sebagian besar di darat pada daerah tropis dan subtropis. Paku sejati diperkirakan berjumlah jenis dari kelas Filicinae. Filicinae memiliki akar, batang, dan daun sejati. Batang dapat berupa batang dalam rizom atau batang di atas permukaan tanah. Daun Filicinae umumnya berukuran besar dan memiliki tulang daun bercabang. Daun mudanya memiliki ciri khas yaitu tumbuh menggulung circinnatus. Jenis paku yang termasuk paku sejati yaitu Semanggi Marsilea crenata, Paku tanduk rusa Platycerium bifurcatum, paku sarang burung Asplenium nidus, suplir Adiantum cuneatum, Paku sawah Azolla pinnata, dan Dicksonia antarctica. c. Klasifikasi berdasarkan Habitat Tempat Hidup Beredasarkan habitat tempat hidupnya klasifiksi tumbuhan paku dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu paku tanah, paku epifit dan paku akuatik. Paku Tanah Tumbuhan yang termasuk dalam kelompok ini iaah paku-pakuan yang hidup di tanah, tembok dan tebing terjal. Holtum 1968 merinci paku tanah menjadi dua bagian yaitu Paku Pemanjat, Tumbuhan ini mempunyai rimpang yang ramping dan panjang, berakar dalam tanah,memanjat pohon tapi tidak epifit. Beberapa contoh adalah Bolbitis heteroclita Ching, Teratophyllum Mettenius, Lindsaya macracana. Paku batu-batuan dan tebing sungai, Tumbuhan paku jenis ini tumbuh pada batu-batuan atau pada tebing sungai, menyukai kelembaban. Rimpangnya menjalar pada permukaan batuan dan akar-akarnya masuk ke celah-celah batu. Contohnya yaitu Pteris sericea Ching, Dipteris lobbianaHk. Moore, Lindsaya lucida, L. Nitida Bl. Paku Epifit Jenis tumbuhan ini hidup pada tumbuhan lain, terutama yang berbentuk pohon. Holtum 1968 membagi paku epifit menjadi dua macam yaitu Epifit pada tempat-tempat terlindung, tumbuhan ini tumbuh pada bagian bawah pohon di hutan terutama dekat aliran air atau di tempat-tempat yang dibayangi pegunungan. Contohnya antara lain anggota Hymenophyllaceae, Antrophyum callifolium, Asplenium tenerum Forst. Epifit pada tempat-tempat terbuka, tumbuhan ini terdapat pada tempat yang terkena sinar matahari langsung atau agak teduh dan tahan terhadap angin. Contohnya antara lain Drynaria Smith,Asplenium nidusL., Platycerium Desvaux, Pyrrosia Mirbel,Drymoglossum Presl. Paku Akuatik Tumbuhan yang termasuk kelompok ini mengapung bebas di permukaan air. Contohnya ialah anggota famili Salviniaceae dan Marsileaceae. Selain itu terdapat juga tumbuhan paku yang sebagian hidupnya berada pada air, misalnya Acrosticum aureum L. Pada daerah mangrove Tectaria semibinnata Wall. C. Chr. Pada daerah pasang surut, Ceratopteris thalictroides Brongn. Pada perairan dangkal. Ciri Ciri TUMBUHAN PAKU Memiliki 4 struktur penting, yaitu lapisan pelindung sel jaket sterilyang terdapat disekeliling organ reproduksi, embrio multiseluler yang terdapat dalam arkegonium, kutikula pada bagian luar , dan yang paling penting adalah sistem transport internal yang mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah. Sistem transport ini sama baiknya seperti pengorganisasian transport air dan zat makanan pada tumbuhan tingkat tinggi. a Struktur tubuh 1. Akar Bersifat seperti akar serabut, ujungnya dilindungi kaliptra yang terdiri atas sel – sel yang dapat dibedakan dengan sel – sel akarnya sendiri. 2. Batang Pada sebagian jenis tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat di dalam tanah berupa rimbang, mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul di atas permukaan tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0,5 m. akan tetapi ada batang beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku pohon /paku tiang yang panjangnya mencapai 5 m dan kadang – kadang bercabang misalnya Alsophilla dan Cyathea. 3. Daun Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda. berdasarkan bentuk ukuran dan susunanya, daun paku dibedakan antara epidermis, daging daun, dan tulang daun. Habitat Tumbuhan Paku Habitatnya di darat, terutama pada lapisan bawah tanah didataran rendah, tepi pantai, lereng gunung, 350 meter diatas permukaan laut terutama di daerah lembab, dan ada juga yang bersifat epifit menempel pada tumbuhan lain. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan paku kadar air dalam tanah kadar air dalam udara Kandungan hara mineral dalam tanah kadar cahaya untuk fotosintesis Suhu yang optimal Perlindungan dari angin perlindungan dari cahaya yang terlalu kuat Tidak semua faktor tersebut berpengaruh, tapi tergantung pada jenis tumbuhan pakunya. Survive tidaknya suatu tumbuhan paku di suatu areal tergantung dari ketahanan gametofitnya, apakah akan berkembang secara alami di lingkungannya atau tidak. Seperti tanaman tingkat tinggi, tumbuhan paku tumbuh lingkungannya masing-masing biasanya tempat lembab. beberapa paku dapat bertahan hidup di daerah yang ekstrim seperti lingkungan kering dan panas. Beberapa jenis paku dapat tumbuh di daerah gurun Tumbuhan paku meletakkan dirinya tepat sesuai dengan nitchenya, tanah yang lembab, udara yang lembab, intensitas cahaya dan sebagainya. Jarang tumbuhan paku hidup diluar nitchenya. Jika anda ingin menumbuhkembangkan paku, maka anda harus menciptakan lingkungan yang sesuai sehingga tumbuhan paku tumbuh dan berkembang dengan optimal. MANFAAT TUMBUHAN PAKU Manfaat dari tumbuhan paku Pteridophyta yaitu 1. Dipelihara sebagai tanaman hias, contohnya a Adiantum pedatum b Alsophila cuspidata c Asplenium nidus 2. Sebagai salah satu bahan dalam pembuatan karangan bunga, misalnya Lycopodium cernuum. 3. Untuk sayuran, misalnya a Diplazium esculentum Pakis b Salvinia natans paku sampan atau kiambang c Marsilea crenata Semanggi 4. Pupuk hijau, misalnya a Azolla pinnata, bersimbiosis dengan Anabaena sp alga biru yang berperan dalam fiksasi nitrogen. Karena paku Azolla pinata akan bersimbiosis dengan bakteri Anabaena yg mana mengikat nitrrogen bebas yang menyuburkan tanah bagi tumbuhan. 5. Bahan obat-obatan; a Marsilea crenata Semanggi. Secara kimia banyak mengandung coumarin dan hyperin. Khasiatnya sangat banyak seperti mampu menghilangkan bengkak, anti radang, anti biotik, pelancar air seni, penurun panas, penetralisir racun dan pelancar dahak, selain dari juga dapat dimanfaatkan untuk mengatasi sakit kuning dan pengecilan hati. Terimakasih, semoga artikel ini bermanfaat. Bagi Sobat yang mencari aplikasi bermanfaat, kami sarankan untuk mencoba mengakses situs untuk download aplikasi sepuasnya secara gratis di sana. Baca Juga Makalah Teknologi Sistem Gerak Terlengkap Kulit Fungsi dan Struktur Kulit Terlengkap DAFTAR PUSTAKA Yudianto, Adi Suroso, 1992, Pengantar Botany Cryptogamae, Tarsito, Bandung. Champbell. 2000. Biologi. Erlangga Jakarta. Dasuki, U. A. 1994. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Bandung ITB. Mooryati, S. 1998. Alam Sumber Kesehatan, 347-349. Balai Pustaka Jakarta. Polunin, Pengantar Geografi Tumbuhan dan Beberapa Ilmu Serumpun, Yogyakarta, Gajah Mada University Press. Tjitrosoepomo, Gembong. 2005. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta Gadjah Mada University.
Viewtanaman BIOLOGY 1212 at SMA Negeri 4 Bekasi. Kelompok biologi 1. Adinda Putri A 2. Aina Nadroh 3. Bambang Cahyo R • Pengertian Tumbuhan paku adalah sekelompok tumbuhan yang Jenis-Jenis Tumbuhan Paku – Tumbuhan paku adalah sekelompok tumbuhan yang memiliki sistem pembuluh sejati Tracheophyta, namun tumbuhan paku tidak pernah menghasilkan biji untuk berkembangbiak. Tumbuhan paku disebut juga sebagai paku-pakuan atau pakis-pakisan. Tumbuhan paku memiliki sekitar spesies, yang mampu tumbuh dan bertahan hidup di berbagai daerah yang memiliki iklim yang berbeda. Untuk lebih jelaskan, kali ini IPA akan memberikan uraian lengkap tentang Jenis-Jenis Tumbuhan Paku, Ciri-Ciri dan Contoh Tumbuhan Paku. Tumbuhan paku banyak tumbuh menumpang pada tumbuhan lain, namun tidak bersifat parasit bagi tumbuhan lain jika tidak terlalu banyak. Tumbuhan paku dapat hidup diseluruh dunia, tapi tidak dapat hidup ditempat salju. Tumbuhan paku tidak berkembang biak melalui buah atau bunga penyebaran, namun tumbuhan paku hanya bertunas. Baca Jenis-Jenis Tulang Daun pada Tumbuhan Tumbuhan Paku terdiri dari daun, batang dan akar. Tumbuhan paku tidak menghasilkan bunga. Tumbuhan paku tidak menghasilkan biji. Tumbuhan paku memiliki bentuk akar serabut. Tumbuhan paku memiliki klorofil. Tumbuhan paku mengalami fase metagenesis pergiliran keturunan, yaitu tahap sporofit menghasilkan spora dan gametofit menghasilkan sel kelamin. Cara tumbuh tanaman paku-pakuan secara epifit dan sprofit Daun muda tumbuhan paku akan menggulung. Memiliki pembuluh angkut xilem dan floem. Memiliki berbagai ukuran, mulai dari hitungan milimeter hingga ukuran maksimal mencapai 6 meter. Memiliki bentuk fisik beragam, ada yang bercabang dan ada yang tidak bercabang. Beberapa jenis tumbuhan paku menggantungkan hidupnya pada tumbuhan lain. Beberapa jenis tumbuhan paku memiliki spora betina berukuran lebih besar dibandingkan spora jantan. Baca Jaringan Palisade pada Daun Jenis Tumbuhan Paku 1. Subdivisi Lycopsida Subdivisi Lycopsida adalah jenis tanaman paku heterospora yang menghasilkan dua jenis spora yaitu mikrospora dan makrospora. Lycopsida juga disebut dengan paku rambut atau paku kawat memiliki daun kecil-kecil dan hidup didaerah tropus seperti Indonesia. Contoh tumbuhan paku Subdivisi Lycopsida dalah tanaman Lycopodium cernuum paku kawat dan Selaginella paku rane. Ciri-Ciri Lycopsida Subdivisi lycopsida termasuk tanaman epifit atau menumpang hidup pada tanaman lainnya. Memiliki batang, akar dan daun sejati. Memiliki bentuk daun kecil-kecil yang tersusun rapat. Paku rane atau Selaginella memiliki dua jenis sporangium yaitu makrosporangium dan mikrosporangium. Tumbuhan paku Lycopsida hidup di tanah ataupun menempel pada batang pohon. 2. Subdivisi psilopsida paku purba Subdivisi psilopsida adalah salah satu jenis tanaman paku dengan bentuk sederhana, karena struktur tanaman hanya terdiri dari ranting bercabang-cabang, tanpa adanya daun dan akar. Terdapat struktur berbentuk bulu halus yang disebut dengan rizoid atau akar semu yang berfungsi seperti akar, yaitu sebagai alat yang digunakan untuk melekatkan diri pada substrat dan menyerap air serta zat hara. Sayangnya, jenis tumbuhan paku psilopsida sudah hampir punah keberadaanya,dan saat ini hanya tersisa 10 hingga 13 jenis yang masih bertahan hidup. Contoh tumbuhan paku subdivisi psilopsida ini adalah Psilotum nudum. Ciri-Ciri Psilopsida Hidup di daerah beriklim tropis dan subtropis Homospora Memiliki daun mikrofil dan batang berklorofil Tidak memiliki daun sejati Baca Jaringan Palisade pada Daun 3. Subdivisi sphenopsida Subdivisi sphenopsida paku ekor kuda adalah jenis tumbuhan paku yang tumbuh subur didaerah sub tropis terutama didaerah rawa-rawa. Sphenopsida memiliki jenis daun mikrofil generasi sporofit. Subdivisi sphenopsida memiliki ciri-ciri batang keras dan berongga, dan mengandung silika. Contoh Subdivisi sphenopsida adalah Equisetum palustre. Ciri–ciri Sphenopsida Heterospora. Jenis Sphenopsida sering tumbuh didaerah rawa-rawa. Pada batangnya memiliki kandungan silika berlimpah. Memiliki batang yang tumbuh diatas permukaan tanah tegak juga batang yang terbenam dibawah permukaan tanah rimpang / rhizome. 4. Subdivisi Pteropsida Paku Sejati Subdivisi Pteropsida atau di Indonesia lebih dikenal sebagai tanaman pakis, dan biasanya tumbuh di daerah iklim tropis dan iklim subtropis, memiliki bagian akar, batang dan daun sejati. Paku Sejati memiliki daun cukup lebar dibandingkand dengan jenis subdivisi lainnya dengan tulang daun yang bercabang. Pada ujung daun muda biasanya akan menggulung. Contoh tumbuhan paku Subdivisi Pteropsida adalah Marsilea crenata semanggi, Adiantum cuneatum suplir, serta Asplenium nidus paku sarang kuda. Ciri–Ciri Pteropsida Homospora / Isospora penyebaran spora ke berbagai daerah baru dibantu oleh angin. Batangn tumbuh di atas permukaan tanah tegak juga terbenam dibawah permukaan tanah rimpang atau rhizome. 5. Berdaun Tropofil Tumbuhan paku dengan daun tropofil biasanya ada pada setiap tumbuhan paku, karena daun tropofil berperan penting untuk proses fotosintesis sehinggatumbuhan paku bisa menyerap air dan membuat tumbuhan paku tumbuh secara sempurna dan bertahan lama. 6. Berdaun Sporofil Daun sporofil adalah daun yang berfungsi sebagai penghasil spora dan selanjutnya Spora akan disimpan dalam kotak spora yaitu sporangium. Kumpulan sporangium atau Orus biasanya terletak dibagian bawah daun berupa bintik-bintik berwarna kuning, cokelat, atau cokelat kehitaman. Sporangium atau Orus yang masih muda akan dilindungi oleh membran tipis yang disebut indisium. Daun Sporofil memiliki peran penting pada tumbuhan paku, karena daun Sporofil merupakan akar dari tumbuhan paku yang menghasilkan spora sehingga melengkapi struktur tanaman paku dan menghasilkan tanaman paku yang sempurna. Baca Struktur Organ Pada Tumbuhan 7. Berdaun Mikrofil Tanaman paku berdaun mikrofil memiliki daun kecil yang merupakan jenis tumbuhan paku yang mudah untuk ditemukan dibanyak tempat atau daerah. Ciri-Ciri Tumbuhan Paku Berdaun Mikrofil Bentuk daun seperti sisik atau rambut. Struktur daun tidak bertangkai. Daun tidak memiliki tulang. Biasanya tanaman paku tidak memiliki diferensiasi sel. 8. Berdaun Makrofil Tanaman paku berdaun makrofil memiliki daun yang besar-besar sehingga sangat mudah ditemukan di Indonesia. Ciri-ciri tanaman paku-pakuan berdaun makrofil Bentuk daun yang besar-besar. Daunnya terdapat tangkai. Memiliki tulang daun dan daunnya bercabang. Tanaman paku berdaun makrofil telah memiliki diferensiasi sel. 9. Homospora Tumbuhan paku jenis Homospora atau Isospora adalah jenis tanaman paku yang dapat menghasilkan satu macam ukuran spora sebagai alat perkembangbiakan reproduksi. Tanaman paku ini memiliki warna hijau menyegarkan karena termasuk kelompok plantae yang dapat melakukam fotosintesis. Tanaman paku jenis ini berkembangbiak dengan cara vegetatif dengan spora dan terjadi fertilisasi secara bergantian sehingga memiliki kemampuan metagenesis. Contoh Lycopodium sternum paku kawat. 10. Heterospora Tumbuhan paku jenis Heterospora atau Anispora memiliki ukuran spora yang berbeda-beda, mikrospora spora berukuran kecil bekelamin jantan serta makrospora spora berukuran besar berkelamin betina. Tanaman paku jenis Heterospora termasuk jenis tanaman paku yang langka dan sulit ditemukan, dan hanya ditempat-tempat tertentu. Contoh dari tanaman paku heterospora adalah Marsilea crenata semanggi dan Selaginella paku rane. 11. Peralihan Tanaman paku peralihan adalah jenis tanaman paku yang menghasilkan spora dengan ukuran dan bentuk yang sama, serta jenis kelamin yang berbeda. Saat spora jatuh ditempat yang sesuai akan menghasilkan prothalium yang berbeda sehingga setiap prothalium akan menghasilkan Antheridium dan menghasilkan archegonium. Contoh tanaman paku peralihan adalah Equisetum debile paku ekor kuda. Contoh Tumbuhan Paku Baca Jaringan Penyusun Daun Dikotil Demikian artikel mengenai Jenis-Jenis Tumbuhan Paku. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.Tanamanholtikultura ini sendiri bisa berupa tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias hingga tanaman obat-obatan. Penggolongan tanaman ini dibagi ke dalam dua bagian, berikut penjelasannya : 1.) Tanaman Sayuran dan Buah. Tanaman ini merupakan tanaman yang terdiri dari sayur dan buah buahan yang sangat penting bagi manusia karena digunakan
A Paku Homospora isospora Menghasilkan satu jenis spora , misalnya Lycopodium paku kawat. b Paku Heterospora Menghasilkan dua jenis spora yanhg berlainan; yaitu mikrospora berkelamin jantan dan makrospora mega spora berkelamin betina, misalnya Marsilea semanggi, Selaginella paku rane. c Paku Peralihan Paku ini merupakan peralihan antara homospora dengan heterospora, yaitu paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelaminnya, satu berjenis kelamin jantan dan lainnya berjenis kelamin betina, misalnya Equisetum debile paku ekor kuda. Berikuturaian masing-masing menegnai Jenis-Jenis Tumbuhan Paku: 1. Tumbuhan Paku Homospora Dari hasil pengamatan dan penelitian diketahui bahwa ternyata tumbuhan ini ada yang mempunyai spora berumah satu dan berukuran sama besar yang dinamakan paku homospora/isospora. Contoh jenis paku ini adalah suplir (Adiantum cuneatum). Amati Ditinjau dari macam spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi tiga golongan sebagai berikut Paku homospora isospora. Kelompok paku homospora menghasilkan satu jenis spora. Contohnya Lycopodium sp. paku kawat. Paku heterospora. Paku heterospora menghasilkan dua jenis spora yang berlainan. Spora yang berukuran besar disebut megaspora makrospora, yaitu spora betina yang akan tumbuh menjadi makroprotalium dan membentuk arkegonium, yang menghasilkan garnet betina ovum. Spora yang berukuran kecil disebut mikrospora, yaitu spora jantan yang akan tumbuh menjadi mikroprotalium dan membentuk anteridum yang menghasilkan garnet jantan spermatozoid. Contohnya Marsilea sp. semanggi dan Selaginella sp. paku rane. Paku peralihan. Paku ini merupakan peralihan antara paku homospora dengan paku heterospora, yaitu paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama, tetapi berbeda jenis kelaminnya. Satu berjenis kelamin jantan dan lainnya berjenis kelamin betina. Contohnya Equisetum debile paku ekor kuda. ContohSimbiosis Komensalisme. Untuk memahami lebih jelasnya, berikut contoh simbiosis komensalisme baik pada tumbuhan maupun hewan: 1. Simbiosis komensalisme antara bunga anggrek dan pohon mangga. Dalam interaksi antara anggrek dan pohon mangga, anggrek akan mendapatkan keuntungan karena memiliki tempat untuk tumbuh, paparan sinar matahari - Jumlah spesies tumbuhan paku yang diketahui saat ini adalah sekitar tetapi perkiraan berkisar hingga Untuk memudahkan mengenalinya, tumbuhan paku dikelompokkan menjadi beberapa jenis, salah satunya berdasarkan spora yang tumbuhan paku Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud, berikut adalah jenis-jenis tumbuhan paku berdasarkan spora yang dihasilkan 1. Paku homospora atau isospora Paku homospora adalah tumbuhan paku yang menghasilkan satu jenis spora dengan bentuk dan ukuran yang sama. Spora dari jenis tumbuhan paku ini akan tumbuh menjadi protalium pembentuk anteridium maupun arkegonium. Baca juga Struktur Tubuh Tumbuhan Paku Contohnya jenis tumbuhan paku homospora adalah Lycopodium dan Dryopteris filix-mas. 2. Paku heterospora atau anisospora Paku heterospora adalah tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora dengan ukuran yang berbeda. Ada dua macam spora yang dihasilkan, yakni spora besar dan spora kecil. Spora yang berukuran besar megaspora atau makrospora memiliki jenis kelamin betina dan akan tumbuh menjadi megaprotalium atau makroprotalium pembentuk arkegonium. Sementara itu, spora yang berukuran kecil mikrospora berkelamin jantan dan akan tumbuh menjadi mikroprotalium pembentuk anteridium. Baca juga Proses Metagenesis Tumbuhan Paku .